Apakah Anda sering sulit bahkan tidak bisa tidur di malam hari? Atau
tidur tapi tidak nyenyak, seringkali terjaga di tengah malam dan tidak bisa
tidur kembali? Jika tanda-tanda umum ini berulangkali terjadi, maka bisa
disimpulkan bahwa gejala ini adalah gangguan tidur yang dikenal dengan
insomnia.
Insomnia ini bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala yang disebabkan
oleh beberapa hal, misalnya stress, cemas, gangguan emosional, efek
samping obat, efek makanan atau minuman, gejala penyakit tertentu,
hingga pengaruh lingkungan.
Karena tidur merupakan aktivitas alamiah
yang harus dijalani manusia, maka gangguan terhadapnya merupakan tanda
adanya ketidakseimbangan dalam tubuh dan pola hidup.
Orang-orang yang pola tidurnya terganggu akan selalu merasa lelah karena
jam maupun kualitas tidur yang dijalaninya tidak mencukupi kebutuhan
yang diperlukan tubuh untuk beristirahat. Gangguan dalam istirahat yang
berlangsung terus-menerus dapat berbahaya bagi kesehatan fisik dan
mental, bahkan dapat membawa penderitanya kepada kematian.
Berdasarkan lama keluhannya, insomnia dapat dibagi menjadi dua: Insomnia
jangka pendek (short term insomnia) dan insomnia jangka panjang
(long-term insomnia). Satu diantara tiga orang akan mengalami insomnia
jangka pendek dalam hidupnya, baik karena stress ataupun gangguan pola
tidur. Seseorang yang mengalami masalah berat yang membebani pikiran dan
emosi saat beraktivitas di siang hari biasanya akan membawa kegundahan
ke dalam tidurnya. Akibatnya tidur kerap tidak tenang, mengalami mimpi
buruk hingga terjaga tengah malam dan tidak bisa tidur lagi hingga
keesokan hari.
Otak yang seharusnya beristirahatpun menjadi overaktif, terus mencari
solusi atas masalah yang dipikirkan atau mengulang-ulang kejadian tidak
mengenakkan yang menjadi sumber persoalan. Sementara bagi penderita long
term insomnia (> 4 minggu) dianjurkan untuk meminta pertolongan
ahlinya sebab bukan tidak mungkin penyebabnya mengarah kepada depresi
klinis atau penyakit yang membutuhkan penanganan khusus.
Pekerja kantoran yang beban kerjanya tinggi dan selalu dihantui stress
sangat rentan menderita insomnia. Apalagi jika mereka termasuk workaholic
yang umumnya merasa kurang tidur telah menjadi kebiasaan. Padahal jika
dibiarkan, tubuh akan menunjukkan protes dengan memberikan gejala Jika
Anda merasa tidur malam Anda terganggu dan tidak bisa memenuhi kebutuhan
tubuh akan istirahat, segera cari penyebabnya dan melakukan treatment
seperti di bawah ini:
1. Terapkan stress management.
Insomnia dapat disebabkan dan menyebabkan stress. Kalaupun insomnia Anda
bukan disebabkan oleh stress, Anda akan menderita stress ketika
kebiasaan tidur Anda mulai tidak teratur. Untuk itu, segera sadari
hal-hal yang mengganggu pikiran/perasaan kemudian selesaikan sebelum
akhirnya terpendam, mengendap, dan terus membayangi Anda. Kasihani otak
Anda, berhentilah berpikir yang terlalu jauh, rumit, dan berat. Sesekali
bersikap nerimo dan selalu pasrah kepada Tuhan dapat membuat hidup
menjadi lebih tenang. Sempatkan juga untuk sharing atau curhat mengenai
masalah yang sedang Anda hadapi dengan teman, sahabat, saudara, dan keluarga dan
minta masukan dan pendapat agar beban Anda menjadi lebih ringan.
2. Perhatikan asupan makanan.
Minuman berkafein, teh dan soda wajib dihindari saat waktu tidur
telah menjelang. Jika tetap ingin mengkonsumsinya, lakukan di pagi atau
sore hari atau minimal 4 jam sebelum tidur. Ngemil sedikit makanan yang
mengandung serotonin seperti susu, cokelat, pasta, dan keju beberapa jam
sebelum tidur dapat membantu Anda lebih cepat mengantuk.
3. Make yourself comfortable.
Suasana yang tenang dan tubuh yang rileks merupakan kondisi ideal untuk
mendapatkan tidur yang berkualitas. Pilihlah cara yang paling membuat
Anda nyaman, misalnya dengan aroma terapi, mandi air hangat, melakukan
yoga/meditasi, olahraga ringan, menggunakan lampu temaram, mendengarkan
musik lembut, dan memakai alas tidur (sprei) yang bersih. Usahakan pula
zona tidur Anda bebas gangguan TV atau telepon.
4. Lakukan self-hypnosis.
Tidur memiliki 4 tahapan yang dihitung mulai Anda berbaring di tempat
tidur hingga terlelap sama sekali, yaitu thinking , fantasy , hypnoidal ,
dan unconscious sleep. Orang yang insomnia kesulitan bertransisi dari
tahap thinking ke fantasy sebab mereka terlalu lama berada pada tahap
thinking, seperti flashback akan kejadian-kejadian yang dialami
sepanjang hari, merencanakan apa yang harus dilakukan esok, atau hal-hal
lainnya. Efek buruknya ia akan terjebak dalam kecemasan sehingga
pikirannya menjadi liar dan tidak bisa dikontrol.
Jika alasan ini yang
membuat Anda tidak bisa tidur, lakukan cara berikut: segera rilekskan
tubuh Anda; tarik nafas dalam-dalam, tahan, lalu hembuskan; lakukan
gerakan menelan; putar mata Anda ke atas (kelopak mata tertutup, bola
mata seolah melihat ke arah dahi) untuk meniru Rapid Eye Movement (REM)
ketika Anda tertidur. Setelah itu, mulailah masuk ke tahap fantasy
dengan membayangkan yang indah-indah; atur napas Anda dengan teratur
sambil terus konsentrasi mengulang kata-kata positif misalnya, rileks,
indah, tenang, damai, dsb.
"SELAMAT MENCOBA"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar