Kita hidup di dunia gadget, di langit yang penuh wifi, apakah internet
hanya fasilitas untuk bersenang senang dengan dunia maya, atau kita bisa
saja mengatakan “why do I really have to care about this?” the why
adalah karena orang mulai mencoba mengenal kita melalui dunia maya, jadi
siapa kita akan dinilai dari apa yang terlihat dan berhasil dikeluarkan
berbagai info dari google, yup, semua yang akan mewawancarai kita dalam mencari kerja akan meminta bantuan om google “siapa kita”
Yes, before they even invite you to an interview. (Your current
employer probably has an eye on what you’re doing, too.) And when you
interact with people, both online and offline, they’ll build up an image
of who you are over time.
Itu didunia maya yang semua serba blurr, serba tidak nyata, namun ada
yang lebih penting dari sekedar pengenalan didunia maya adalah
memberikan kesan pertama didunia nyata, karena kesan pertama akan
menentukan “siapa sebenarnya kita” Pernah mendengar kata “menjual diri”
hehehe.. so fulgar anyway, tapi tidak juga karena first image adalah
penting baik saat kita menghadapi wawancara atau
saat memperkenalkan diri pada audience yang sama sekali tidak mengenal
kita, maka ada hal hal yang harus diperhatikan karena wajar bila kita
melukiskan diri sebagai orang yang unggul. Tapi berlebihan melukiskan
keunggulan diri justru membosankan.
Coba bayangkan dua ilustrasi perkenalan saya saat wawancara situasi pertama:
“Apa pekerjaan anda?” : “Saya seorang accountant yang sekarang menjabat
sebagai head of finance lebih tepatnya manager keuangan“. “Apa yang anda
lakukan saat ini sebagai manager keuangan?” : “Saya menyelesaikan
laporan keuangan secara tepat waktu dan minim audit finding, disamping
itu saya juga menjadi part of management untuk bekerja secara team untuk
mencapai target, visi dan misi perusahaan” : “Wow! Itu menarik”.
Sekarang berpindah ke situasi kedua:
“Apa pekerjaan anda?” : “Saya seorang accountant yang tidak hanya
mengerjakan pekerjaan pembukuan tapi saya juga menjadi bagian innovative
team dari perusahaan saya yang bekerja dengan penuh passion, kreatif,
berorientasi hasil, bisa berkolaborasi dengan siapa saja untuk mencapai
kualitas hasil kelas dunia”
Dari kedua ilustrasi tersebut, mana yang lebih mengesankan? Saya lebih
suka yang pertama. Mengapa? Terasa lebih alami, lebih apa adanya.
Lingkup pekerjaan dijelaskan secara deskriptif, bukan dengan tumpukan
kata sifat yang berlebihan.
Senyum hangat, jabat tangan erat, dan pandangan yang tulus, semuanya
adalah aspek penting dalam meninggalkan kesan pertama. Namun jangan lupa
untuk percaya diri Karena beberapa kata yang ceroboh bisa memberi
dampak drastis pada kesan yang ingin Anda berikan.
Lalu apa kira kira yang bisa membangun “FISRT IMPRESSION”
dengan baik? Ingat dulu bahwa tujuannya adalah kesan pertama kita
terkenang, akrab meskipun kita belum pernah bertemu sekalipun, harus
diingat kesan diberikan pada saat membuka dan saat menutup atau
meninggalkan audience atau pewawancara.
Bersikaplah sopan, perkenalan pertama ala ala budaya barat adalah
“berjabat tangan”. Saat menjabat tangan mereka dengan erat, katakan
"It's nice to meet you.", "Pleased to meet you.", atau "How do you do?"
Katakan dengan senyum dan percaya diri, dan kamu telah mengambil langkah
pertama yang baik untuk meninggalkan kesan pertama.
Sebelum percakapan berakhir, pastikan untuk menujukkan bahwa kamu
terkesan dengan pertemuan ini dan ingin terus menantikan pertemuan
pertemuan berikut. Pastikan mereka yang baru kita temui tahu bahwa kamu
sangat senang berteman dengan mereka, dan ingin terus melanjutkan
hubungan pertemanan ini. Ucapkan selamat tinggal bila saatnya berpisah,
pastikan kita mengucapkan kata-kata yang baik, jika pertemuan ini
sifatnya personnel maka jabatan tangan diperlukan sambil berkata, "It
was a pleasure meeting you." atau "It was nice getting to know you, hope
we can meet again." ingatlah untuk tersenyum sekali lagi dan tetap
bertatapan mata. Selamat! Anda baru saja meninggalkan kesan pertama yang
sangat baik.
Selamat menjual diri, inilah langkah pertama untuk SUCCESS selanjutnya.
Your personal brand is all about who you are and what you want to be known for.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar