Rabu, 18 September 2013

PERAMALAN DALAM PERENCANAAN BISNIS

PERAMALAN DALAM PERENCANAAN BISNIS


BAB  I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Di masa kini persaingan bisnis tak bisa dihindari, maka dibutuhkanlah perencanaan dalam mengelolanya. Perencanaan harus ada meskipun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di negara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang  jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber modal, dan sebagainya. Wirausaha baru seperti ini cenderung melaksanakan kegiatan trial and error atau coba-coba. Seandainya gagal mereka akan beralih ke usaha lain, masalah ini banyak dijumpai dalam masyaratkat kita.
Untuk menghindari hal-hal tersebut dan supaya usaha yang dilakukan seorang Entrepeneurship tertata rapih, maka diperlukanlah rencana bisnis(business plan).


1.2.  Rumusan Masalah
·        Bagaimana pengertian dari perencanaan dan peramalan ?
·         Bagaimana kerangka rencana usaha?
·         Bagaimana Bentuk Formal Busines Plan
·         Bagaimana teknik peramalan penjualan
·         Bagaimana analisis  trend?
·         Bagaimana analisis regresi dan korelasi?
·         Bagaimana mengenai standar kesalahan forecasting?


1.3.  Tujuan Peramalan dan Perencanaan
·       Untuk mengetahui mengenai pengertian dari perencanaan dan peramalan?
·       Untuk mengetahui mengenai kerangka rencana usaha?
·       Untuk mengetahui mengenai Bentuk Formal Busines Plan
·       Untuk mengetahui mengenai teknik peramalan penjualan
·       Untuk mengetahui mengenai analisis  trend?
·       Untuk mengetahui mengenai analisis regresi dan korelasi?
·       Untuk mengetahui mengenai standar kesalahan forecasting?



BAB  II
PEMBAHASAN

2.1.Perencanaan Bisnis (Bisnis Plan)
2.1.1 Pengertian Perencanaan Bisnis
Bisnis plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menhasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.

Ada 5 alasan mengapa harus disiapkan business plan:
1.     Busines merupakan satu blueprint, yang akan diikuti dalam operasional bisnis. Ini menolong anda tetap kreatif konsentrasi pada tujuan yang telah ditetapkan .
2.      Merupakan alat untuk mencari dana, sehingga berhasil dalam bisnis.
3.      Merupakan alat komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok, konsumen, penyandang dana. Dengan adanya bisnis plan membuat mereka mngerti tujuan dan cara operasional bisnis.
4.     Membuat anda sebagai manajer, karena dapat mengetahui langkah-langkah praktis menghadapi dunia persaingan, membuat promosi, sehingga lebih efektif.
5.      Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya.

Isi dari sebuah businnes plan:
1.      Kulit depan/ cover judul
2.      Ringkasan eksekutif sejarah / latar belakang bisnis
3.      Deskripsi tentang bisnis apa yang akan dilakukan
4.      Deskripsi tentang pasar
5.      Deskripsi tentang produk / komoditi yang akan diusahakan
6.      Susunan pengurus dan kepemilikan
7.      Objektifitas dan goals
8.      Gambaran keuangan
9.      Lampiran

Mengapa terjadi kegagalan dari business plan , diantaranya:
1.      Tujuan yang ditetapkan oleh pengusaha kurang masuk akal, pengusaha kurang memiliki tanggung jawab.
2.      Pengusaha tidak memiliki pengalaman dalam perencanaan bisnis
3.      Pengusaha tidak dapat menangkap ancaman dan kelemahan bisnisnya sendiri.
4.      Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.

2.1.2.      Kerangka rencana usaha
Rencana usaha yang akan disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang mencakup antara lain:
1.      Nama perusahaan
Canon dan wichert menyatakan ciri-ciri merek yang baik adalah pendek, sederhana, mudah dieja, mudah diingat, enak dibaca, tak ada nada sumbang, tak ketinggalan jaman, ada hubungan dengan barang dagangan, bila diekspor gampang dibaca, tidak menyinggung perasaan orang lain.
2.      Lokasi
Lokasi perusahaan
Tempat kedudukan berarti tempat (kantor) badan usaha, biasanya mengelola perusahaan yang berbeda di tempat lain.
Lokasi pertokoan , perlu diingat konsumen umumnya tertarik untuk belanja ke toko yang mempunyai banyak jenis dan persediaan barang dagangan dan memiliki reputasi lokasi yang memiliki barang bermutu dengan harga bersaing.
Lokasi pabrik, hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya : dekat dengan sumber material, dekat dengan pasar, mudah mendapat tenaga kerja, mudah fasilitas transportasi, mudah memperoleh bahan bakar, mudah memperoleh air dan sikap pemerintah serta masyarakatnya.
3.      Komoditi yang  akan diusahakan
Kesempatan untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
3.a.                           Membanjurnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha tertentu, baik berupa barang-barang ataupun jasa.
3.b.                           Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang-barang atau jasa tertentu.
3.c.                           Kurang nya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.
( Drs. Wasty Soemanto, 1992:224)

4.      Konsumen yang dituju
Prospek konsumen ini didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika jenis usaha yang dijalankan berbentuk industri tentu jangkauan konsumen yang akan dituju lebih jauh dibandingkan dengan usaha bentuk pertokoan.

5.      Pasar yang akan dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaannya sebagai pemimpin pasar (marketleader), penentang pasar, pengikut pasar, atau perelung pasar. Pemimpin pasar memiliki pangsa terbesar dalam bentuk produk sejenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga, membuat produk baru, menggunakan promosi secara gencar dan sebagainya. Namun pemimpin pasar ini tidak boleh lengah dari ancaman-ancaman perusahaan lain, dia harus tetap berjaga-jaga untuk mempertahankan pangsa pasar.

6.      Partner yang akan diajak kerjasama.

Ada dua macam partnership yaitu :
1.      General partnership , semua anggota ikut secara aktif mengpersikan bisnis sama-sama bertanggungjawab, termasuk tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap utang-utang bisnis.
2.      Limited partnership, memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota lainnya bertanggung jawab terbatas.



7.      Personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan

Memilih personil yang dipercaya memang agak sulit, kadang melihat penampilan seseorang kita berkesimpulan dia jujur, tetapi dibalik itu terselubung pribadi jahat yang bisa menghancurkan bisnis.

8.      Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia

Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim atau malah nihil. Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Akan tetapi banyak di antara wirausahawan mampu mengumpulkan modal dari tabungan,dll. Setelah usaha berjalan, kejujuran selalu tetap dipertahankan, reputasi semakin baik, maka hubungan akan terjalin baik dengan relasi.

9.      Peralatan perusahaan yang perlu disediakan

Sesuai dengan keperntinfan usaha, itulah yang diperlukan. Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan:
a.       Ekonomis, sangat memperhatikan efesiensi dalam membeli peralatan.
b.      Prestise, selalu membeli peralatan terlengkap dan baru serta mahal.

10.   Penyebaran promosi
Elemen-elemen promosi :
1.      Advertisting, yaitu berupa iklan di berbagai media
2.      Personal selling, merupakan tenaga penjual yang disediakan baik di toko ataupun yang berkunjung ke rumah-rumah.
3.      Sales promotion, yaitu berupa daya tarik bagi konsumen dalam bentuk korting, obral, hadiah,undian-undian kupon, dsb.
4.      Public relation, artinya memberi infomasi kepada masyarakat tentang perusahaan, baik menyangkut produk, manajemen dsb. Yang membuat masyarakat memiliki image baik terhadap perusahaan.
2.1.3.      Bentuk Formal Busines Plan

Sebenarnya tidak ada aturan baku dalam bentuk business plan, akan tetapi pada umumnya business plan memuat hal-hal sebagai berikut:
1)      Halaman depan
Dihalaman ini dicantumkan nama dan alamat perusahaan, nama orang yang bertanggung jawab yang bisa dihubungi sewaktu-waktu melalui telepon.
2)      Daftar isi
3)      Rangkuman eksekutif
Rangkuman eksekutif ini sangat pentingkarena pembaca ingin melihat secara cepat apa isi dari keseluruhan business plan tersebut.rangkuman eksekutif merupakan inti dari perencanaan yang sangat menarik perhatian pembaca.
4)       Penjelasan tentang perusahaan
Disini diungkapkan strategi perusahaan dan tim manajemen yang mengelola perusahaan
5)      Pemasaran
Disini diungkapkan pasar yang dituju berapa besar potensi dan berbagai strategi serta ramalan tentang target konsumen dimasa yang akan datang.
6)      Barang dan jasa yang dihasilkan
Diungkapkan mengenai kualitas, kegunaan dan keistimewaan barang dan jasa yang ditawarkan.
7)      Usaha meningkatkan penjualan
Dijelaskan berbagai teknik promosi yang akan digunakan, tenaga penjual yang digunakan, atau perwalian-perwalian penjual yang perlu diangkat di berbagai daerah.
8)      Permodalan
Diungkapkan rencana permodalan dan proyeksi permodalan, neraca pendahuluan, aliran kas dan pendapatan.
9)      Apendix
Dilampirkan berbagai keterangan yang diperlukan untuk melengkapi business plan. Mis, sertifikat tanah,dsb





2.2.      Peramalan (Forecasting)

2.2.1.      Pengertian Peramalan
Peramalan merupakan suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang atas dasar pola-pola di waktu yang lalu, dan penggunaan kebijakan terhdap proyeksi dengan pola-pola di waktu yang lalu.
Peramalan adalah seni dan ilmu unutk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke amasa yang akan dtang dengan siatu bentuk model matematis.
Pemilihan cara yang dipakai untuk pembuatan forecasting penjualan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti  (Gunawan & Marwan, 2003) :
·         Sifat produk yang dijual
·         Metode distribusi yang dipakai
·         Besarnya perusahaan dibandingan pesaing-pesaingnya.
·         Tingkat persaingan yang dihadapi.
·         Data historis yang tersedia.

2.2.2.      Teknik Peramalan Penjualan

Teknik forecast penjualan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1.     Secara kualitatif (non statistical method) adalah cara penaksiran yang menitikberatkan pada pendapat seseorang (judgment).
Kelemahannya , pendapat seseorang sering kali banyak sering kali banyak diwarnai oleh hal-hal yang bersifat subjektif dari pada bersifat objektif. Ada beberapa sumber pendapat yang dapat dipakai sebagai dasar melakukan forecast penjualan.
2.     Secara kuantitatif (statistical method) adalah cara penaksiran yang menitikberatkan pada perhitungan pada perhitungan-perhitungan angka dengan menggunakan berbagai metode statistik.
Kelemahannya , ada hal-hal yang tidak diukur secara kuantitatif, seperti selera konsumen, kebiasaan konsumen dan sebagainya. Ada beberapa metode statistik yang dapat digunakan sebagai dasar melakukan forecast penjualan, antara lain :
·         Analisis Trend
Trend merupakan gerakan lamban yang berjangka panjang dan cenderung menuju satu arah, baik menaik maupun menurun.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan apabila menggunakan analisis trend, yaitu :
a.       Metode trend secara bebas
b.      Metode setengah rata-rata
c.       Metode moment
d.      Metode leasr square
e.       Metode kuadratik
Untuk metode setengah rata-rata, metode moment, dan metode kuadrat terkecil (lest square method) merupakan trend garis lurus, sedangkan khusus metode kuadratik merupakan trend garis lengkung.
·         Analisis regresi korelasi

2.2.3.      ANALISIS TREND

1.      Metode trend secara bebas
Merupakan salah satu metode peramalan dengan tanpa menggunakan rumusan statistik dalam meramalkan suatu peristiwa tertentu, melainkan mendasarkan pada faktor pengalaman kerja, tingkat pendidikan, tingkat kepekaan terhadap suatu peristiwa, faktor usia, juga tingkat kreativitas dan produktivitas kerja seseorang,
Contoh :

Dari ketiga kemungkinan hasil ramalan tersebut diatas, menunjukan bahwa dengan data time series yang sama, jika ditarik dengan metode trend secara bebas akan menghasilkan prediksi yang berbeda-beda. Hal tersebut tergantung pada prediktor beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2.      Metode setengah rata-rata (semi average)
Data dikelompokan menjadi dua dalam neghitung nilai yang digunakan untuk meramalakan hal tertetntu yaitu kelompok Y1  dan kelompok Y2 . Rumus dari metode setengah rata-rata sebagai berikut :
Y = a + bX
Keterangan
a = rata-rata kelompok Y1 dan Y2
b =
n = banyak kelompok data Y1  dan Y2
X = periode waktu dihitung dari periode dasar.

3.      Metode Moment
Menggunakan rumus dua persamaan normal yang digunakan untuk menghitung nilai variabel terikat (Y). Peramalan metode moment ini masih termasuk peramalan garis lurus, sehingga dirumuskan :
Y = a + bX
Sedangkan dua persamaan normalnya sebagai berikut :
I.                   ∑Y = na + b∑X
II.                ∑XY = a∑X + b∑X2 

4.      Metode kuadrat terkecil
Masih sama dengan metode peramalan sebelumnya, hanya saja untuk menentukan nilai konstanta (a) dan nilai koefisien garis (b) sebagai berikut :

5.      Metode kuadratik
Metode peramalan dengan kuadratik mensyaratkan penggunaan kuadrat variabel bebas (X) sebagai pembentuk rumus trend metode kuadratik yaitu : Y = a + bX + c X2. Rumusan ini merupakan rumusan parabola. Nilai konstanta dan nilai koefisien garis b, koefisien garis c ditentukan dengan tiga persamaan


2.2.4.      Analisis Regresi Dan Korelasi
Forecast penjualan dengan menggunakan metode statistik akan lebih lengkap apabila ditambah dengan menggunakan analisis regresi dan analisis korelasi. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), dengan kata lain analisis yang digunakan untuk memprediksi nilai variabel terikat (Y) berkaitan dengan adanya perubahan nilai variabel bebas (X). jadi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat bisa negatif atau positif. Sedangkan analiss korelasi dipakai untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Misalnya perubahan tingkat penjualan yang akan terjadi hanya ditentukan oleh penjualan, tetapi ditentukan juga faktor lain. Besar koefisien korelasi ® antara -1 s/d +1. Dengan kriteria sebagai berikut :
·         Jika besarnya r antara -0,51 s/d -1,00 berarti hubungannya kuat negatif.
·         Jika besarnya antara -0,01 s/d -0,50 berarti hubungannya lemah negatif.
·         Jika r besarnya 0 berarti hubungannya netral.
·         Jika r besarnya antara +0,01 s/d +0,50 berarti hubungannya lemah positif.
·         Jika r besarnya antara +0,51 s/d +0,51 s/d +1,00 berarti hubungannya kuat positif.
Persamaan analisis regresi : Y = a + bX
Membentuk persamaan analisis regresi di atas sebagai berikut :
I.                   ∑Y = na + b∑X
II.                ∑XY = a∑X + b∑X2
Untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dengan menggunakan koefisien korelasi disimbol kan huruf “r”.

2.2.5.      Standar Kesalahan Forecasting
Standar Kesalahan Forecasting (SKF) dapat digunakan sebagai dasar di dalam menentukan metode-metode yang paling sesuai untuk digunakan. Nilai SKF yang terkecil akan menunjukan bahwa forecasting yang disusun tersebut mendekati kesesuaian. Adapun rumus standar kesalahan forecasting adalah sebagai berikut :
Keterangan : Y = penjualan nyata
                         Y’ = forecast penjualan
                          Banyaknya data periode yang dianalisis.



BAB III
PENUTUP
3.1.  Kesimpulan
Bisnis plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menhasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.
Peramalan adalah seni dan ilmu unutk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke amasa yang akan dtang dengan siatu bentuk model matematis

3.2. Saran
Beberapa saran dalam penulisan makalah ini, diantaranya:
1.      Agar usaha anda berjalan lancar maka dalam setiap membuka usaha hendaknya membuat rencana bisnis (business plan).
2.      Berikan pelayanan terbaik.
3.      Mencari partner kerja yang dapat dipercaya.
4.      Jangan mudah menyerah menghadapi masalah dalam usaha baru tersebut.
5.      Banyak-banyaklah membaca buku tentang kewirausahaan.






SUMBER DAFTAR PUSTAKA
Prasetya Hery. (2009). Manajemen Operasi, Jakarta: Buku Kita.
Sunyoto Danary. (2012). Budgeting Perusahaan, Jakarta : Buku Seru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar