MEMAKNAI KEKUATAN VISI – MEMAKNAI TUJUAN KARIR.
Sering kita melihat tulisan mengenai tiga orang pekerja dengan tiga visi
yang berbeda. Bahkan tulisan ini juga ditransformasi dalam bentuk
gambar komik. Sedikit sinis, tapi ada poinnya. Begini singkatnya; ada
tiga orang pria bekerja di sebuah lokasi pembangunan.
Seorang pejalan
kaki bertanya pada pria pertama : ”Apa yang sedang anda kerjakan?”.
Dengan
lesu dan bersungut-sungut pria pertama ini menjawab : ”Apa anda tidak
melihat? Saya kan sedang memasang batu bata!”.
Lalu pejalan kaki itu
mendekati pria kedua dan menanyakan pertanyaan yang sama: ”Apa yang sedang anda kerjakan?”.
Pria ini
terlihat menguasai pekerjaannya dan dengan mantap dia menjawab: ”Saya
sedang membangun tembok, Pak,”.
Pejalan kaki itu lalu beralih pada pria
yang ketiga: ”Apa yang sedang anda kerjakan?”.
Pria ketiga ini selain terlihat yakin dan menguasai
pekerjaannya, dia juga tampak bersemangat, bersiul-siul dan sepertinya
enggan disela. Dengan pertanyaan yang sama, jawaban yang didapat oleh si
pejalan kaki adalah sebagai berikut: ”Apakah anda tahu? Saya sedang
membangun sebuah Masjid Agung. Saya akan menjadi bagian dari sejarah dan
bisa bercerita pada keluarga dan anak cucu saya bahwa saya adalah salah
satu orang yang terlibat dalam pembangunan Masjid Agung ini. Luar biasa
bukan?”.
Lalu pertanyaan berikutnya adalah: "Apakah pekerjaan yang sedang anda
jalani saat ini?" atau "Apakah anda senang dengan pekerjaan anda?" atau "Apakah
pekerjaan itu memberikan rasa kepuasan batiniah pada diri anda?" Atau "Apakah anda merasa tidak puas dengan pekerjaan anda karena pekerjaan
yang sedang anda jalani bukanlah pekerjaan impian anda?" Kalau demikian halnya mungkin sudah saatnya anda balik melihat
kedalam diri anda dan bertanya apakah anda sedang membangun Masjid Agung
atau Gereja atau Kuil atau Rumah atau Apapun yang bisa memotivasi anda
untuk bisa memandang pekerjaan anda dengan lebih positif dan menjadi
seperti pria ketiga tadi?
Setiap orang membutuhkan visi, tujuan, alasan kenapa anda bekerja. Lebih
jauh lagi, sewaktu Anda sudah menemukan alasan kenapa Anda bekerja,
cobalah berdamai dengan diri sendiri dan menikmati proses perwujudan
visi itu. Cobalah menyukai diri Anda dalam bingkai pekerjaan Anda -
inilah hal yang betul-betul menimbulkan dorongan dan motivasi untuk Anda
bekerja.
Visi adalah motivator yang paling berpengaruh. Visi kita adalah gambaran
mengenai apa yang kita ingin dapatkan atau apa yang kita cita-citakan
di masa depan kita. Visi Anda harus bisa mengilhami Anda untuk bergerak.
Berhati-hatilah kalau bahkan Anda sendiri tidak terinspirasi dan
termotivasi dengan visi Anda. Jangankan memotivasi orang lain di sekitar
Anda, bahkan visi tersebut tidak bisa mengilhami Anda untuk bergerak.
"Alamak!!" sudah saatnya Anda kembalilah ke dasar nurani Anda dan coba
pahami diri Anda sendiri, kenapa Anda bekerja, kenapa Anda bergerak,
kenapa Anda terus menerus melakukan pekerjaan yang menurut Anda tidak
Anda sukai dan tidak layak untuk Anda kerjakan? Mungkin bukan
pekerjaannya yang salah. Mungkin cara pandang Anda saja yang perlu
diikhlaskan.
MARI BERPIKIR POSITIF DAN LURUS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar